Minggu, 31 Mei 2020

Masihkah Alkitab dapat dipercaya sebagai Firman Tuhan?

Kamis, 28 Mei 2020

TAKUT AKAN TUHAN DI KALA HIDUP DALAM KESUSAHAN


Akhir Februari 2020 Bangsa kita telah di landa Virus Covid-19 . Tepatnya 16 Maret resmi membatasi gerak ruang masyarakat untuk mengurangi penyebaran wabah tersebut, termasuk beribadah dari rumah, bekerja dari rumah dan belajar dari rumah. Tentu saja hal tersebut mendatangkan kesulitan atau kesusahan yang sangat berdampak terhadap ekonomi, belum lagi ketakutan, dan tekanan yang lainnya. Hidup dalam kesukaran sering kali membuat seseorang ingin lari dari jalan Tuhan, kenapa saudara? karena ketika kita menghadapi kesukaran, kita merasa tertindas, merasa sendiri dan akan cenderung jatuh dalam dosa. Kecenderungan kita ingin lari atau cepat-cepat keluar dari tekanan tersebut. Hal itulah yang diingatkan oleh penulis mazmur agar kita tetap takut akan Tuhan dikala hidup dalam kesukaran seperti yang di alami raja Daud. Dalam pasal ini kita akan melihat bagaiaman raja Daud mengalami kesukaran hidup;
- dalam ayat 2,19 Daud berhadapan dengan musuhnya,
-16 merasa tertindas dan kesepiaan, ayat 17 hatinya tersesak karena mengalami kesukaran, Namun demikian Daud berketetapan hati takut akan Tuhan. Bagai mana raja Daud dapat melakukan itu? 
    Pertama ayat 1,2 Daud mengangkat jiwanya tetap percaya kepada Tuhan, yang ia lakukan hatinya tetap bersukacita "...Biralah hatiku tetap bersukacita..."(Maz 86:4;42:5,11;43:5). Dia tidak membiarkan hatinya tertekan oleh pesoalan yang dihadapi, ia berkata mengapa kau tertekan hai jiwaku? Ia menyerahkan semua persoalan hidupnya kepada Tuhan, dalam Mazmur 143:8 ia berkata sebab kepadamu aku percaya! Daud percaya kepada Tuhan bahwa ketika ia ada di dalam kebenaran, tidak melakukan dosa maka pertolongan Tuhan akan nyata dalam kehidupannya. 
    Kedua ayat 3,4,8,9, 12.Raja Daud menantikan Tuhan sepanjang hari mencari jalan-Nya. Raja Daud percaya penuh kepada Tuhan, ia tahu bahwa orang yang menantikan Tuhan tidak akan malu, dan yang berharap kepada-Nya tidak akan mengecewakan. (Roma 5:5). 
    Tiga ayat 5, 9, 15. Merendahkan hati untuk berjalan dalam kebenaran. Kecenderungan hati kita ketika mengalami kesengsaraan adalah seringkali tidak terima akan keadaan yang kita alami. Bahkan cenderung mempersalahkan keadaan dan tidak sedikit menjadi putus asa, bahkan tidak sedikit yang mempersalahkan Tuhan dan melakukan yang Tuhan tidak kehendaki. Dalam kitab Zefanya 2:1-3 mengatakan; carilah Tuhan hai semua orang yang rendah hati. Jika ini yang terjadi dalam diri kita, maka percayalah jalan dalam setiap persoalan kita akan terbuka dan mendapatkan kemenangan.
Dalam ayat 12 berkata "siapakah orang yang takut akan TUHAN? kepadanya TUHAN menunjukkan jalan-jalan yang harus dipilihnya. kebahagian yang dimiliki setiap orang yang takut akan Tuhan akan menjunjukan jalan-jalan yang yang harus dipilihnya dan perjanjian Allah diberitahukan kepadanya.
Tuhan Yesus memberkati.


Faithfullnes

Setia sampai akhir Setia Sampai Akhir Terus bersemangat sampai akhir dalam melayani Tuhan Ibrani 6:9Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan.10 Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.11 Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya,12 agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah. Tidak dapat dipungkiri kondisi pelayanan kita sering kali mempengaruhi semangat kita dalam melayani

Jumat, 22 Mei 2020

Pengantar Kitab Kejadian

Kitab Kejadian adalah salah satu buku{kitab} yang terdapat di Perjanjian Lama.