Akhir Februari 2020
Bangsa kita telah di landa Virus Covid-19 . Tepatnya 16 Maret resmi
membatasi gerak ruang masyarakat untuk mengurangi penyebaran wabah
tersebut, termasuk beribadah dari rumah, bekerja dari rumah dan belajar
dari rumah. Tentu saja hal tersebut mendatangkan kesulitan atau
kesusahan yang sangat berdampak terhadap ekonomi, belum lagi ketakutan,
dan tekanan yang lainnya. Hidup dalam kesukaran sering kali membuat
seseorang ingin lari dari jalan Tuhan, kenapa saudara? karena ketika
kita menghadapi kesukaran, kita merasa tertindas, merasa sendiri dan
akan cenderung jatuh dalam dosa. Kecenderungan kita ingin lari atau
cepat-cepat keluar dari tekanan tersebut. Hal itulah yang diingatkan
oleh penulis mazmur agar kita tetap takut akan Tuhan dikala hidup dalam
kesukaran seperti yang di alami raja Daud. Dalam pasal ini kita akan
melihat bagaiaman raja Daud mengalami kesukaran hidup;
- dalam ayat 2,19 Daud berhadapan dengan musuhnya,
-16
merasa tertindas dan kesepiaan, ayat 17 hatinya tersesak karena
mengalami kesukaran, Namun demikian Daud berketetapan hati takut akan
Tuhan. Bagai mana raja Daud dapat melakukan itu?
Pertama ayat 1,2 Daud mengangkat jiwanya tetap percaya kepada Tuhan,
yang ia lakukan hatinya tetap bersukacita "...Biralah hatiku tetap
bersukacita..."(Maz 86:4;42:5,11;43:5). Dia tidak membiarkan hatinya
tertekan oleh pesoalan yang dihadapi, ia berkata mengapa kau tertekan
hai jiwaku? Ia menyerahkan semua persoalan hidupnya kepada Tuhan, dalam
Mazmur 143:8 ia berkata sebab kepadamu aku percaya! Daud percaya kepada
Tuhan bahwa ketika ia ada di dalam kebenaran, tidak melakukan dosa maka
pertolongan Tuhan akan nyata dalam kehidupannya.
Kedua ayat 3,4,8,9, 12.Raja Daud menantikan Tuhan sepanjang hari
mencari jalan-Nya. Raja Daud percaya penuh kepada Tuhan, ia tahu bahwa
orang yang menantikan Tuhan tidak akan malu, dan yang berharap
kepada-Nya tidak akan mengecewakan. (Roma 5:5).
Tiga ayat 5, 9, 15. Merendahkan hati untuk berjalan dalam kebenaran.
Kecenderungan hati kita ketika mengalami kesengsaraan adalah seringkali
tidak terima akan keadaan yang kita alami. Bahkan cenderung
mempersalahkan keadaan dan tidak sedikit menjadi putus asa, bahkan tidak
sedikit yang mempersalahkan Tuhan dan melakukan yang Tuhan tidak
kehendaki. Dalam kitab Zefanya 2:1-3 mengatakan; carilah Tuhan hai semua
orang yang rendah hati. Jika ini yang terjadi dalam diri kita, maka
percayalah jalan dalam setiap persoalan kita akan terbuka dan
mendapatkan kemenangan.
Dalam
ayat 12 berkata "siapakah orang yang takut akan TUHAN? kepadanya TUHAN
menunjukkan jalan-jalan yang harus dipilihnya. kebahagian yang dimiliki
setiap orang yang takut akan Tuhan akan menjunjukan jalan-jalan yang
yang harus dipilihnya dan perjanjian Allah diberitahukan kepadanya.
Tuhan Yesus memberkati.